Pengaruh Besar dari Kebaikan yang Kecil
Pada suatu pagi yang sunyi di sebuah
Sekolah Katolik, Gina dan teman-temannya berkumpul di taman kecil sekolah. Mata
Gina tertuju pada tanaman hijau yang indah di sekitar taman, namun satu pohon
mungil menarik perhatiannya. Pohon itu tampak kecil dan lemah, tetapi setiap
hari Gina melihat guru taman merawatnya dengan penuh kasih sayang, menyiram dan
merawatnya. Di dalam hatinya, Gina merasakan bahwa pohon kecil ini memiliki
makna khusus yang sepertinya ingin disampaikan oleh Tuhan.
Pada pelajaran agama, guru
bercerita mengenai perumpamaan Yesus tentang biji sesawi dalam Lukas 13:18-21.
"Kerajaan Allah," kata Yesus, "ialah seperti biji sesawi yang
ditanam seseorang di kebunnya. Tumbuh besar hingga menjadi pohon, dan
burung-burung di langit bersarang di cabang-cabangnya." Guru menjelaskan
bahwa biji sesawi sangat kecil namun dapat menjadi pohon besar yang memberikan
manfaat luas. Gina memikirkan hal ini; pohon kecil di taman sekolah itu tampak
seperti gambaran hidup kita. Meskipun perbuatan baiknya terlihat kecil, siapa
tahu dampaknya di masa depan?
Pada hari berikutnya, Gina
mencoba membantu temannya yang sedang bersedih karena nilai ujiannya tak
memuaskan. Meski awalnya Gina ragu apakah tindakannya akan berpengaruh, ia
tetap berusaha memberi dukungan dengan senyuman dan kata-kata semangat.
Ternyata, perbuatan kecil itu memberi energi positif bagi temannya. Teman Gina
pun kembali bersemangat belajar. Gina belajar bahwa kebaikan yang tampak sederhana
itu seperti biji yang kecil, tetapi mampu berkembang menjadi kekuatan besar.
Ketika memikirkan perbuatannya,
Gina teringat kisah Santa Theresia dari Lisieux yang dikenang akan
"kekecilan" dalam pelayanannya. Santa Theresia sering mengatakan,
"Lakukanlah hal-hal kecil dengan cinta yang besar." Meskipun yang
dilakukannya nampak sederhana, kasih yang dituangkannya membawa perubahan besar
di sekitarnya. Gina merasa semakin yakin bahwa setiap perbuatan kecil yang
dilakukan dengan tulus dan penuh kasih akan selalu memberi pengaruh luas.
Dengan pelajaran itu, Gina kini
lebih mempercayai bahwa setiap kebaikan, sekecil apapun, adalah bagian dari
rencana Allah yang lebih besar. Seperti pohon kecil di taman yang kini tumbuh
subur, Gina ingin menjadi seperti biji sesawi yang memberikan manfaat bagi
sesama. Ia tahu bahwa iman, karakter dan ketekunan dalam berbuat baik akan
menjadikannya seseorang yang memberi pengaruh luas, sebagaimana diajarkan oleh
Tuhan Yesus dan dijalani oleh para santo dan santa yang ia kagumi.
"Kebaikan
sekecil apapun, bila dilakukan dengan kasih, akan tumbuh dan memberi manfaat
luas bagi sesama."
Pertanyaan Refleksi:
- Apa yang membuat Gina tertarik pada pohon kecil di
     taman sekolahnya?
 - Dalam perumpamaan Yesus yang diceritakan guru Gina,
     biji sesawi diibaratkan sebagai apa dalam kehidupan orang beriman?
 - Bagaimana kisah Santa Theresia dari Lisieux
     menginspirasi Gina untuk berbuat kebaikan?
 - Pernahkah kamu merasa ragu untuk melakukan kebaikan
     kecil karena takut tidak berpengaruh? Apa yang kamu pelajari dari cerita
     ini untuk menghadapi perasaan tersebut?
 
                  

(1)-100x100.jpg)

